Kamis, 13 Januari 2011

Tipe-tipe Mikropon

Mikrofon itu adalah sebuah Transducer seperti halnya Pick-Up Gitar atau pun Loud Speakers. Transducer adalah alat yang mengubah satu macam energi kedalam bentuk energi lainnya.
Mic merubah energi akustik menjadi energi Electromagnetic.
Bagaimana cara mic merubah energi inilah yang menentukan tipe dari Mic tersebut.

Dynamic atau Moving Coil :

Adalah yang paling umum, seperti Senheiser MD421, Shure SM57 atau SM58.
Kita tidak perlu mendalami bagaimana caranya Dynamic Mic meng-konversi energi, yang perlu kita ketahui adalah Mic Dynamic itu kuat tahan banting dan murah.
Bisa menerima sound dengan level suara yang tinggi tanpa clipping. Tetapi tidak sensitif untuk frekuensi tinggi dan rendah alias Frequency Response-nya terbatas.
Jadi cocok untuk Ampli Gitar yang toh tidak diperlukan untuk mengeluarkan bunyi pada frekuensi diatas 7Khz atau pada Snare Drum, perkusi dan lain lain.
Untuk merekam sesuatu yang perlu definisi High seperti Vocal atau Acoustic Guitar, mic jenis ini kurang cocok.
Kecuali untuk dipanggung, dengan alasan tahan banting.

Condenser :

Mic jenis ini harus memakai power, untuk yang rada murah, memakai batterei didalam mic-nya.
Ini lebih dikenal dengan nama "Electret", buat jenis yang Pro, harus memakai power supply sendiri atau memakai Phantom Power dari Mixer.
Ini akan dijelaskan lebih lanjut pada artikel berikut.

Bagi Engineer pemula yang dilempar sendiri ke sebuah Studio akan bingung mengapa Mic yang dia pasang itu tidak berbunyi, apanya yang salah ? Semua routing sudah benar tapi no-signal. Sementara Mic yang dipasang adalah AKG414 yang condenser itu. Jadi gimana dong ?

Pernah lihat tombol kecil di mixer yang bertuliskan +48Volt ? Itulah Phantom Power.
Tekan saja pada channel dimana Mic itu dikoneksi. Maka "Voila" mic akan berbunyi !

WARNING : Harap diketahui jika sebuah Mic sudah memakai Power Supply Box sendiri, seperti pada Mic Neumann U87 atau Rode Classic Tube maka jangan sekali-kali menekan tombol +48Volt DC di channel yang bersangkutan kecuali anda adalah seorang Teroris yang suka Sabotase.
Mic itu akan rusak seketika !

TIPE LAIN :

Masih banyak lagi tipe mic yang ada di dunia, cukup kita ketahui eksistensinya seperti : Clip-On Mic atau disebut Lavalier (Tipe Sony PCM atau AKG 395), Boundary Mic atau PZM (dari pabrik orisinalnya Crown PZM) yang bentuknya seperti Ikan Pari ditempel dilantai atau dinding, Shot Gun Mic seperti dipakai shooting Sinetron, Stereo M/S mic yang kembar siam dengan dua kepala atau yang berbentuk seperti headphone dipakai dikepala, Ribbon Mic yang sangat ringkih (Fragile) itu dan lain lain.

Bahasa Mic :

Seorang Sound Engineer biasanya bicara Mic dengan menyebutkan nama model : Seperti AKG D12,AKG D112 atau Neumann U47Fet untuk Bass Drum, Shure SM57 untuk Snare atau Ampli Gitar, Ampli Bass atau Floor Tom pakai EV (Electro Voice) RE20 atau PL20, Toms atau Perkusi Dang-Dut pakai Sennheiser MD421, Hi-Hat dan akustik gitar pakai AKG451 atau Shure SM81, Cymbal Overhead pakai AKG414TL atau B-ULS dan Vocal pakai Neumann U87, AKG C12 Tube atau Rode Classic Tube.

Pendatang baru yang masuk didalam konversasi Sound Engineer adalah dari Merek Rode dan Audio Technica.
Untuk jenis Shure yang masuk kategori Pro Recording hanyalah SM57, diluar itu tidak.
Jadi jangan kena tipu Sales marketing yang bersumpah bahwa Mic Shure terbarunya untuk rekaman Vocal itu bagus sekali karena bentuknya besar dan mengerikan.

POLAR PATTERN :

Setiap Tipe Mic mempunyai Polar Pattern atau Pick Up Pattern atau kadang disebut juga dengan "Directional", ini menentukan dimana area sekitar Mic yang sensitif dalam menerima signal. Penting untuk kita ketahui setiap karakter Directional dari Mic yang dipakai agar kita dapat menentukan penempatan yang paling efektif.

BUAH APEL DAN ANGKA DELAPAN :

Sering Operator Indonesia mengatakan Gambar Directional itu dengan nama gambar Apel atau angka delapan.
Gambar seperti buah apel itu disebut Mic yang punya directional Cardioid (seperti hati), semua mic Dynamic hanya mempunyai karakter Cardioid.
Cardioid artinya mic ini hanya sensitif dari depan saja dan kurang sensitif dibagian samping, apa lagi dari belakang.

Kemudian ada yang punya karakter Hypercardioid seperti Mic Shot Gun yang dipakai di Broadcast, ini artinya sensitif dengan jarak jauh kedepan tapi tidak dari samping tetapi ada sedikit dari belakang.

Ada juga yang tipe Supercardioid dengan karakter kurang lebih mirip dengan sebelumnya.
Untuk yang bergambar lingkaran itu namanya Omnidirectional, mengambil signal dari sekelilingnya.
Mic ini cocok dipasang ditengah tengah kerumunan Ibu Ibu Dharma Wanita yang sedang bernyanyi.

Kemudian yang angka delapan, ini disebut Bidirectional atau Figure Eight.
Ini sama sensitifnya dari depan dan belakang tapi tidak dari samping. Cocok untuk backing vocal yang berhadap-hadapan.
Kebanyakan Mic mahal punya setting Directional yang bisa dirubah rubah.